
Penyebab vulvodynia tidak diketahui dengan pasti. Tetapi faktor yang dapat berperan menimbulkan vulvodynia, antara lain:
1. Cedera atau iritasi saraf di daerah sekitar vulva.
2. Infeksi vagina.
3. Alergi atau hipersensitivitas kulit lokal.
4. Perubahan hormonal.
Banyak wanita yang mengalami vulvodynia memiliki riwayat pengobatan infeksi jamur atau vaginitis berulang. Beberapa wanita dengan kondisi tersebut kadang memiliki riwayat pelecehan seksual. Vulvodynia tidak menular ketika melakukan hubungan seksual atau juga bukan merupakan tanda kanker.
Gejala utama vulvodynia adalah nyeri di daerah kelamin, yang dapat dicirikan dengan :
1. Rasa terbakar.
2. Rasa nyeri.
3. Menyengat.
4. Nyeri saat berhubungan intim (dispareunia).
5. Berdenyut.
6. Gatal.
Rasa sakit yang dialami dapat konstan atau hilang timbul dan dapat bertahan selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Tetapi juga dapat hilang dengan tiba-tiba seperti saat dimulainya. Seseorang dengan mungkin merasakan nyeri di daerah vulva, atau mungkin terlokalisasi pada area tertentu, seperti pintu masuk vagina. Kondisi serupa, vestibulitis vulva, dapat menyebabkan rasa sakit hanya ketika diberikan tekanan pada daerah sekitar pintu masuk vagina. Jaringan vulva mungkin terlihat meradang atau bengkak, atau kadang juga tampak normal.
Perawatan vulvodynia fokus pada menghilangkan gejala. Masing-masing wanita yang mengalami vulvodynia dapat memiliki pengobatan yang berbeda-beda. Pengobatan tersebut dapat merupakan pengobatan kombinasi yang terbaik.
0 komentar:
Posting Komentar